Cara Simpan ASI di Kulkas Agar Awet dan Tetap Segar

Posted on


PIKIRAN RAKYAT

– Memberikan ASI merupakan ungkapan cinta luar biasa kepada buah hatimu. Akan tetapi, ada kalanya Anda tak dapat menyusuinya secara langsung. Oleh karena itu, menyimpan ASI sangatlah penting untuk memastikan nutrisi bayi tetap tercukupi saat Anda sibuk, bekerja, atau jauh darinya.

Menyimpan Air Susu Ibu (ASI) di lemari es tak melulu tentang menaruh susu dalam botol kemudian meletakkannya sembarangan. Penting bagi Anda untuk mengerti cara merawat mutunya serta kebersihannya supaya zat gizi pada ASI tetap utuh. Kegagalan dalam pengaturan dapat membuat ASI menjadi busuk lebih cepat atau terserang oleh mikroorganisme berbahaya yang mencemarkan dan bisa membahayai si kecil.

Pertanyaan seputar “Berapa lama waktu yang dapat ditoleransi oleh ASI pada suhu lingkungan?” sering mengemuka dalam pikiran banyak ibu. Hal ini sangat umum, khususnya bagi mereka yang perlu mengepalkan ASI ketika berada di tempat kerja atau sedang melakukan perjalanan keluar rumah. Diketahui bahwa ASI memiliki durasi simpan maksimal antara 4 sampai dengan 6 jam di kondisi suhu ruangan. Lebih dari itu, cairan nutrisi tersebut diprediksikan akan rusak dan rentan terhadap kontaminasi bakteri.

Dengan pengetahuan yang mendalam mengenai penyimpanan susu ibu, Anda dapat merasa jauh lebih rileks saat menyelesaikan aktivitas sehari-hari. Setiap kali bayi memerlukan nutrisi tersebut, Anda akan memiliki stokASIsiap saji dalam kondisi optimal untuk diberikan.

Bagaimana Cara Menyimpan Asi Di Lemari Es

Perhatikan petunjuk penyimpanan ASI di lemari es berikut ini agar selalu aman dan mempertahankan nutrisinya saat dikonsumsi oleh buah hati Anda.

1. Persiapkan Tempat Penyimpanan yang Tetap Amannya

Saat akan menyimpan ASI, pastikan Anda menggunakan wadah khusus yang dibuat tanpa bahan BPA, misalnya dari gelas atau plastik makanan berkualitas tinggi. Wadah ini dapat berupa botol atau kantong spesial untuk ASI yang dilengkapi tutup kedap udara. Kesehatan wadah menjadi faktor utama sehingga harus disemprotkan terlebih dulu; boleh dengan merebus atau mencucinya memakai sabun serta air hangat. Jauhkan diri dan alat lain yang belum bersih agar tidak kontaminasi ke dalam wadah.

2. Siramkan Air Susu dengan Berhati-hati

Segera masukkan ASI yang sudah diperas ke dalam wadah yang telah disediakan. Jangan isi lebih dari batas maksimal pada wadah tersebut supaya menghindari tumpahan ketika disimpan. Periksa bahwa penutupnya dikencangkan dengan baik sehingga ASI aman dari kontaminasi udara maupun bakteri.

3. Tetapkan Tanggal di Kontainer

Agar penggunaannya menjadi lebih efisien, sebaiknya tuliskan tanggal dan waktu saat perahan ASI dilakukan pada masing-masing tempat penampungan. Tanda tersebut akan membantu dalam mengatur urutan penggunaan, khususnya bila Anda menyimpan ASI dalam volume besar.

4. Letakkan di bagian yang stabil di lemari es

SIMPAN AIR SUSU IBU (ASI) di bagian dalam lemari es, bukan di pintu, sebab temperatur di area pintu lebih cenderung berfluktuasi dikarenakan pembukaan dan penutupannya secara berkala. Lokasi optimal adalah pada bagian belakang rak paling bawah tempat suhunya relatif lebih tetap. Apabila tujuan penyimpanan adalah untuk periode waktu yang lama, ASI dapat disimpan di gfreeze dengan suhu beku yang konsisten, sehingga mampu bertahan sampai 12 bulan.

5. Hindari Kontaminasi dari Makanan Lain

Pastikan bahwa botol susu ibu jangan ditempatkan di dekat makanan yang memiliki aroma kuat seperti bawang atau daging segar. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pergantian aroma serta cita rasa pada Air Susu Ibu (ASI) karena proses serapannya dengan baunya disekitar.

6. Pastikan Suhu pada Kulkas Selalu Stabil

Suhu optimal untuk menaruh ASI dalam lemari es sebaiknya kurang dari 4°C. Untuk menjaga mutu ASI Anda baik, pastikan lemari es tak alami variasi temperatur secara signifikan. Apabila diperlukan, pakai termometer khusus lemari es demi memantau tingkat panas tetap konstan.

7. Gunakan Prinsip Masuk Pertama, Keluar Pertama (FIFO)

Untuk menjaga ASI yang telah disimpan tetap fresh ketika akan diminum, lakukan teknik FIFO yaitu pakai ASI yang lebih awal diperas sebelum menggunakan yang baru. Melalui pendekatan ini, Anda menjamin bahwa tak ada ASI yang kedaluwarsa dan akhirnya dibuang percuma. Tulis dengan jelas tanggal pada tiap tempat penampungan agar mudah menerapkan aturan tersebut.

Apabila Anda menuruti petunjuk ini secara tepat, ASI yang diperas akan tetap aman, bersih, dan kaya nutrisi ketika disajikan untuk sang buah hati.

Berapa Sih Masa Simpan ASI di dalam Kulkas?

Durasi penimbunan air susu ibu (ASI) dalam lemari es tergantung pada temperatur penyimpanan serta kesucian wadahnya. Di bawah syarat pemeliharaan yang ideal, perkiraan ketahanannya adalah sebagai berikut:

  • Kulkas bertemperatur Biasa (0–4°C): Asi biasanya bisa disimpan antara 3 sampai 5 hari jika diletakkan di dalam lemari es berpendingin normal.
  • Pembekuan Kulkas (Belakang): Apabila disimpan di dalam bagian pembeku kulkas dengan temperatur sangat rendah tetapi tidak di ruangan pendingin primer, ASI dapat bertahan selama 6 sampai 12 bulan.

Sebelum disajikan pada bayi, pastikan untuk memeriksa kondisi fisik serta aroma dari Air Susu Ibu (ASI). Jika Anda menangkap bau yang tak biasa atau melihat adanya perubahan penampakannya yang mengkhawatirkan, lebih baik jangan berikan ASI tersebut dan buang saja guna menjaga keselamatan sang anak.

Bagaimana Menjemur ASI yang Disimpan di Lemari Es

Untuk memastikan bahwa manfaat dari Air Susu Ibu (ASI) tetap optimal, diperlukan pengetahuan tentang teknik pemanasan yang tepat oleh para ibu. Kegagalan dalam hal ini dapat merusak nutrisi penting di dalam ASI yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Di bawah ini adalah beberapa langkah aman yang bisa Anda lakukan ketika akan menghangatkan ASI.

1. Melembutkan ASI dengan Air Panas

Cara yang umum dan dipandang sebagai metode aman untuk melelehkan ASI beku adalah dengan menggunakannya air bersuhu sedang. Cukup rendam wadah atau kantong ASI Anda dalam mangkuk yang berisi air hangat, bukan air panas sekali pun.

Umumnya, proses peleburan ini menghabiskan waktu kira-kira 20 menit. Bilamana air sudah berkurang panasnya, ganti dengan air yang baru dan masih hangat agar temperatur bisa dipertahankan. Sesudah benar-benar meleleh, periksa bahwa suhuASI hampir sama seperti suhu di dalam rumah sebelum diserahkan pada buah hati Anda.

2. Menggunakan Pemanas Botol

Cara lain yang praktis untuk menghangatkan ASI adalah dengan menggunakan bottle warmer, alat khusus yang dirancang untuk memanaskan susu bayi. Ahli menyebutkan metode ini cukup efisien, namun perlu kehati-hatian agar suhu tidak terlalu tinggi.

Sebab apabila suhu melewati angka 26,7 °C, zat gizi yang ada di dalam Air Susu Ibu dapat terganggu. Karenanya, sangatlah penting untuk mengikuti instruksi pemakaian dengan cermat, mulai dari penempatan botol sampai mematikan perangkat ketika telah mencapai temperatur optimal. Jangan lupakan juga untuk senantiasa menjaga proses pemanasannya dan jangan biarkan keadaan menjadi berlebihan.

3. Hindari Menggunakan Microwave

Walaupun tampak praktis, pemanasan air susu ibu (ASI) menggunakan mikrowave sebaiknya dihindari. Mesin ini mampu menyebabkan peningkatan suhu yang tak seragam, membentuk area-area yang sangat panas (titik-titik panas), dan berpotensi merusak protein serta enzim vital dalam ASI.

Di samping itu, paparan panas yang tak seragam dapat membahayakan rongga mulut bayi serta menurunkan mutu asi secara menyeluruh. Oleh karena itu, lebih baik menjauhi teknik tersebut untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan sang buah hati.

Harus diingat bahwa Air Susu Ibu (ASI) yang telah dipanaskan tidak dianjurkan untuk disimpan lagi di lemari es atau freezer. Apabila ASI tersebut belum terkonsumentasi sepenuhnya oleh si kecil pada penyajiannya sekali itu saja, lebih baik buang sisanya. Ini perlu dilakukan agar kita dapat menghindari perkembangan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan sang anak. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *