Cegah Stunting, Warga Sukajadi Ciptakan Olahan Ikan Nilai

Posted on

Inovasi Lokal untuk Mengatasi Stunting

Di tengah upaya pemerintah dalam menekan angka stunting, berbagai inovasi dilakukan oleh masyarakat setempat. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Desa Sukajadi di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Melalui kolaborasi antara Kelompok Wanita Tani (KWT), Kader Posyandu, dan Karang Taruna, mereka menciptakan produk olahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi.

Salah satu produk yang dibuat adalah nugget ikan nila. Alasan pemilihan ikan nila adalah karena daerah ini merupakan salah satu sentra produksi ikan nila di wilayah tersebut. Bahan baku yang melimpah menjadi dasar pengembangan produk ini. Tujuan utama dari pembuatan nugget ikan nila adalah untuk membantu menekan angka stunting dengan menyediakan makanan tambahan bergizi bagi masyarakat.

Pendampingan dari PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) sangat penting dalam proses ini. Mulai dari survei hingga peluncuran produk, PKBI memberikan dukungan selama tiga tahun. Pada akhirnya, produk nugget ikan nila resmi diluncurkan pada 9 Agustus 2025. Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan PKBI nasional, PKBI Jabar, PKBI Tasikmalaya, MCR (Mitra Citra Remaja), serta pejabat dari Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM, Bapalitbangda, dan Dinas Perikanan.

Sebagai tuan rumah, Kepala Desa Sukajadi Tedi Nurjaman hadir dalam acara tersebut. Selain itu, seorang investor nasional dari PT Insight Investment Management juga turut hadir karena tertarik dengan inisiatif ibu-ibu kader posyandu dalam mengurangi angka stunting.

Pendampingan dan Dukungan dari PKBI

Menurut Kepala Bidang Advokasi dan Program PKBI Nasional Yudi Supriadi, pendampingan kepada masyarakat dilakukan selama tiga tahun. Proses dimulai dari survei terkait apa yang perlu dikembangkan untuk menekan angka stunting, termasuk pengembangan produk dan penggunaan bahan baku lokal. Akhirnya, masyarakat berhasil menciptakan produk olahan berbahan dasar ikan nila menjadi nugget.

Tujuan utama dari program ini adalah menekan angka stunting. Namun, Yudi menambahkan bahwa program ini juga bisa menjadi peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia menegaskan bahwa jika produk ini go publik, maka harus disisihkan untuk ibu hamil dan menyusui agar tujuan penurunan stunting dapat tercapai sekaligus meningkatkan derajat ekonomi masyarakat.

Yudi berharap program ini tidak hanya berhenti pada peluncuran produk, tetapi terus berkelanjutan. Oleh karena itu, ia meminta dukungan penuh dari pemerintah desa dan daerah untuk mendukung inisiatif warga Sukajadi.

Apresiasi dari Pemerintah Daerah

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM H. Enjang Rahman Sodik mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh masyarakat. Menurutnya, inovasi ini sangat positif karena bertujuan menekan angka stunting. Ia siap mendukung kegiatan lanjutan, termasuk pengembangan produk lain seperti sosis atau tepung ikan nila.

Enjang menyarankan agar produk ini dapat dikembangkan lebih jauh, misalnya menjadi roti, bubur bayi, atau kerupuk. Yang terpenting, semangat masyarakat tidak berhenti pada acara seremonial saja. Ia juga siap membantu dalam proses sertifikasi halal dan izin BPOM jika diperlukan.

Impian Kepala Desa Sukajadi

Kepala Desa Sukajadi Tedi Nurjaman menyampaikan bahwa saat ini produk nugget ikan nila masih digunakan sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui. Namun, ia memiliki impian besar agar produk ini dapat go publik. Dengan demikian, selain membantu program pemerintah, ekonomi masyarakat juga akan meningkat.

Ia berharap, suatu hari nanti, makanan olahan dari ikan nila ini menjadi ikon baru di Sukajadi, mirip dengan dodol Garut. Dengan harapan, masyarakat akan mengenal Sukajadi melalui produk unik ini.

Kontribusi dari Investor

Di sela kegiatan, Muhammad Isnaini Setia dari PT Insight Investment Management menyatakan siap berkontribusi membantu UMKM daerah, terutama dalam upaya menekan angka stunting. Ia berkomitmen untuk terus mendukung program ini jika progresnya signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *