Priangan Insider
– Kalau denger kata Garut, banyak orang langsung inget dodol. Tapi tunggu dulu buat Gen Z dan pecinta jajanan, Garut sekarang lebih dikenal sebagai “Kota Aci”.
Kenapa? Karena hampir semua kuliner hits-nya berbahan dasar aci alias tepung tapioka. Dari yang digoreng, dikukus, sampai dibakar—semuanya punya rasa unik, kenyal, dan pastinya nagih.
Buat kamu yang suka jajan dan lagi nyari destinasi wisata kuliner buat liburan sekolah, Garut adalah pilihan yang gak bakal nyesel.
Gak cuma enak di lidah, tapi juga punya vibe lokal yang kental, ramah di kantong, dan bisa dijadikan konten yang estetik buat feed kamu. Yuk, kita ulik lebih dalam kenapa Garut layak dijuluki “Kota Aci”!
Cilok Goang – Pedasnya Nendang, Kuahnya Bikin Nagih
Kalau biasanya cilok cuma dikukus dan dikasih saus kacang, beda cerita di Garut. Di sini kamu bisa cobain cilok goang, yaitu cilok kuah dengan sambal goang super pedas dan irisan daun bawang.
Kadang ditambah bakso, cuanki, bahkan tulang rangu. Satu porsi langsung bikin kenyang dan hangat.
Salah satu tempat yang ramai diserbu anak muda adalah warung cilok goang di kawasan Tarogong dan Banyuresmi. Pedasnya bisa diatur, tapi siap-siap keringat ngucur, ya!
Baso Aci – Camilan Khas yang Naiknya Kayak Roket
Siapa sangka makanan dari tepung aci, kuah gurih, dan topping sederhana bisa booming kayak sekarang? Baso aci Garut punya karakter kuat: kuah kaldu asin pedas, baso kenyal isi cabai atau keju, dan tambahan cuanki, tahu, ceker, hingga pilus.
Brand-brand besar Baso Aci lahir dari tanah Garut, lho. Tapi kalau mau yang otentik, cobain langsung dari kios kaki lima di Garut Kota—lebih murah dan vibes-nya lokal banget.
Seblak Garut – Pedas, Kenyal, dan Full Topping
Seblak emang udah jadi primadona di banyak kota, tapi seblak asli Garut punya rasa yang beda.
Kenyalnya kerupuk aci yang direbus, dipadu sama bumbu kencur dan cabai yang diulek kasar, bikin aromanya khas banget.
Kamu bisa pilih isian mulai dari ceker, makaroni, bakso, batagor, sampai tulang. Dan jangan salah, level pedasnya gak main-main—dari yang kalem sampai level “penghapus dosa.” Tempat populer? Cobain seblak Teh Rena atau Seblak Mewek yang udah legend di kalangan pelajar.
Dorokdok dan Kerupuk Aci – Snack Klasik yang Selalu Dicari
Buat oleh-oleh atau camilan santai, dorokdok alias kerupuk kulit dan kerupuk aci khas Garut wajib dibawa pulang.
Bisa dimakan langsung atau jadi topping makanan pedas. Pilihannya banyak: kerupuk mentah, goreng biasa, sampai yang dicocol saus cabai bubuk.
Kios oleh-oleh di Samarang dan Kadungora biasanya punya stok lengkap. Harganya ramah di dompet, rasanya bikin susah berhenti ngunyah.
Cuanki dan Batagor Kuah – Bukan Bandung Aja yang Jagoan
Kalau kamu pikir cuanki dan batagor cuma ada di Bandung, kamu salah. Di Garut, cuanki kuah dan batagor goreng/kuah justru punya sentuhan lokal yang beda.
Rasa kuahnya lebih ringan tapi kaya rempah. Biasanya dijajakan keliling atau di warung kecil, lengkap dengan tahu, siomay, bakso, dan aci gulung.
Apalagi kalau dimakan sambil duduk di alun-alun Garut sore hari. Angin sejuk, langit jingga, dan semangkuk cuanki panas combo sempurna buat healing sederhana.
Bonus: Kreasi Aci Kekinian ala Anak Muda Garut
Jangan kaget kalau kamu nemu tahu crispy isi aci keju, martabak aci, sampai cireng mozzarella di sudut-sudut jalan Garut.
Inovasi aci gak ada matinya di sini. Anak muda Garut berhasil nge-blend jajanan tradisional sama gaya kuliner kekinian.
Ada juga kafe-kafe yang menyajikan aci versi premium: plating-nya cakep, rasanya gak kalah fancy. Ini bukti bahwa Garut bukan cuma mempertahankan warisan rasa, tapi juga terus berkembang sesuai zaman.
Kota Aci Bukan Cuma Julukan, Tapi Identitas
Garut membuktikan bahwa makanan sederhana bisa jadi tren nasional, asal diolah dengan cinta dan kreativitas.
Aci yang dulunya dianggap “makanan kampung”, sekarang naik kelas dan jadi ikon kuliner lokal. Ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal identitas dan kebanggaan akan kuliner asli daerah.
Jadi kalau kamu lagi liburan ke Garut, jangan cuma cari oleh-oleh dodol. Keluar, telusuri jalanan kota dan desa, dan biarkan lidah kamu dimanjakan oleh kekuatan aci Garut.
Dari yang pedas sampai yang cheesy, dari kaki lima sampai kafe estetik semuanya ada di Kota Aci! (***)
