Uji Coba Gerbang Tol Fatmawati 2 untuk Mengurangi Kemacetan di Jakarta Selatan
Pembukaan satu lajur Gerbang Tol Fatmawati 2 secara gratis telah diuji coba sejak Senin (15/9). Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengurai kemacetan parah yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Penggunaan lajur khusus ini dilakukan pada waktu sore hingga malam hari, yaitu pukul 17.00–20.00 WIB.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa hasil evaluasi hari pertama cukup menjanjikan. Menurutnya, penggunaan lajur paling kiri Tol JORR S dari Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga off ramp Lebak Bulus terlihat ramai dan mampu membantu mengurangi kepadatan lalu lintas. “Kemarin dari malam tambah-malam tambah ramai dan mengurangi. Tetapi ini kan baru satu hari,” ujar Pramono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/9).
Selama masa uji coba, jalur khusus ini hanya dibuka pada jam yang sudah ditentukan. Tahap awal uji coba dijadwalkan berlangsung selama lima hari hingga Jumat (19/9). Hasil evaluasi nantinya akan menentukan apakah pembukaan Gerbang Tol Fatmawati 2 secara gratis ini akan diperpanjang hingga akhir Oktober. “Saya baru bisa memutuskan, menyimpulkan apakah ini kita teruskan sampai dengan akhir Oktober, nanti setelah 4-5 hari. Tetapi intinya sangat menolong kemacetan yang ada di TB Simatupang,” tambah Pramono.
Salah satu penyebab kemacetan di Jalan TB Simatupang adalah adanya banyak proyek galian yang dilakukan secara bersamaan oleh Pemprov DKI. Proyek tersebut antara lain pipanisasi air minum oleh Perumda PAM Jaya, pekerjaan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) atau pembangunan instalasi pengolahan air limbah oleh Perumda Paljaya, serta pekerjaan galian sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) oleh Dinas Bina Marga.
Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan TB Simatupang – Jalan RA Kartini, tepatnya pada segmen Simpang Susun Antasari – Simpang Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Uji coba ini berlangsung mulai hari ini Senin (15/9) hingga Jumat (19/9), setiap pukul 17.00–20.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk mengurangi konflik lalu lintas dan menekan kemacetan di kawasan padat tersebut. “Uji coba rekayasa lalu lintas ini untuk mendukung upaya penanganan dampak kemacetan serta mengurangi konflik lalu lintas mulai dari Simpang Susun Antasari sampai dengan Simpang Lebak Bulus,” ujar Syafrin dalam keterangannya.
Beberapa pengaturan lalu lintas akan diterapkan selama masa uji coba:
- Penambahan kapasitas Jalan RA Kartini sisi Selatan (menuju Lebak Bulus)
- Satu lajur kiri di gerbang tol Fatmawati 2 bisa digunakan secara gratis, khusus kendaraan roda 4. Kendaraan roda 2 dan lebih dari roda 4 tidak diperbolehkan.
- Penutupan akses sebelum Poins Square
- Kendaraan yang biasanya memutar di u-turn Lebak Bulus dialihkan ke u-turn Ciputat Raya (depan Fedex).
- Penutupan putaran balik Barat–Barat sebelum simpang Fatmawati
- Pengendara diarahkan ke putaran balik di simpang susun Antasari.
Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui
Dishub juga menyiapkan rute alternatif untuk mengurangi kepadatan, di antaranya:
- Dari off ramp Lebak Bulus menuju Fatmawati bisa lewat Jalan RA Kartini – putar di u-turn Lebak Bulus.
- Dari arah Timur (Pondok Labu/Cipete/Fatmawati) tetap bisa menggunakan u-turn Lebak Bulus.
- Dari Jl. Adiaksa ke arah Fatmawati, bisa lewat Jalan RA Kartini – Simpang Lebak Bulus – u-turn Ciputat Raya (depan Fedex).
- Dari arah Barat (Lebak Bulus/Pondok Indah), bisa memutar di u-turn Antasari.
- Dari Utara (Jl. Pangeran Antasari) dan Timur (Cilandak/Kampung Rambutan) menuju Pondok Labu, bisa lewat Tol Desari – Off Ramp Andara – Jalan Andara Raya – Simpang Jalan Sungai – Margasatwa – Pondok Labu Raya.
Syafrin mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan pengaturan baru ini, mematuhi rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. “Diimbau kepada para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu–rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” tegas Syafrin.