Harga Cabai Sumut Anjlok, Petani Khawatir Tekanan Berlanjut

Posted on

Harga Cabai di Sumatera Utara Mulai Turun Setelah Lonjakan yang Membuat Masyarakat Kewalahan

Harga cabai di Sumatera Utara kini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan setelah sebelumnya mengalami lonjakan yang membuat masyarakat terkejut. Peningkatan harga ini sempat memicu kekhawatiran di kalangan konsumen, terutama karena dampaknya terhadap pengeluaran rumah tangga.

Pada awal Juli lalu, harga cabai merah berada di kisaran Rp20.000 per kilogram. Namun, memasuki awal Agustus, harga melonjak drastis hingga mencapai Rp37.000 per kilogram. Di beberapa pasar tradisional Kota Medan, harga bahkan sempat menyentuh angka Rp40.000 per kilogram. Tidak hanya cabai merah, harga cabai hijau juga mengalami kenaikan dari Rp20.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit menjadi yang paling terdampak dengan kenaikan dari Rp20.000 hingga mencapai Rp45.000 dalam waktu kurang dari sebulan.

Namun, lonjakan tersebut tidak bertahan lama. Seiring meningkatnya pasokan dari daerah penghasil, harga kembali melandai pada pekan kedua Agustus. Saat ini, harga cabai merah berada di kisaran Rp25.000–Rp30.000 per kilogram. Cabai hijau bertahan di sekitar Rp30.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit turun menjadi Rp40.000 per kilogram.

Perubahan Pasokan dan Produksi

Sumatera Utara kini tengah memasuki masa peralihan pasokan, dengan potensi kenaikan produksi yang cukup signifikan dalam beberapa minggu ke depan. Meski begitu, sebagian wilayah seperti Kabupaten Batubara masih mengalami gangguan panen. Hal ini disebabkan oleh faktor cuaca yang sebelumnya menghambat proses tanam dan panen.

Menurut data dari Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, produksi cabai di beberapa sentra turun drastis, hanya sekitar 8% dari kondisi normal. Cuaca yang berlebihan dengan curah hujan tinggi menjadi salah satu penyebab utama. Namun, saat ini kondisi cuaca mulai membaik, dengan penurunan curah hujan yang memberi harapan akan peningkatan produksi, terutama untuk cabai merah dan hijau.

Permintaan Luar Daerah sebagai Penyeimbang

Permintaan dari luar Sumatera Utara menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga cabai. Beberapa daerah seperti Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu berpotensi menyerap kelebihan pasokan dari Sumut. Jika permintaan di wilayah tersebut tinggi, harga cabai di pasar lokal bisa tetap stabil.

Skenario optimistis memprediksi bahwa pasokan harian cabai merah di Sumut pada Agustus ini akan naik antara 17% hingga 34% dibanding bulan sebelumnya. Namun, jika peningkatan produksi tidak diimbangi dengan permintaan yang kuat, harga cabai bisa kembali tertekan.

Kemarau sebagai Faktor Penentu

Dengan harga cabai merah yang saat ini berada di kisaran Rp25.000–Rp30.000 per kilogram, ada peluang harga kembali terkoreksi di sisa bulan ini. Namun, kondisi kemarau yang berkepanjangan bisa mengerem produksi, sehingga harga tidak jatuh terlalu dalam.

Bagi petani, kemarau berkepanjangan ibarat pedang bermata dua: bisa menahan harga tetap tinggi, tetapi juga berisiko mengurangi hasil panen dan pendapatan. Oleh karena itu, petani dan pemerintah diminta untuk tetap waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.