**Hemat 50%, Pengusaha Kuliner di Medan Beralih ke Gas Bumi**

Posted on



PasarModern.com


,


Medan


– Bolu Meranti, oleh-oleh andalan khas Kota Medan, sudah enam tahun lebih memakai
gas bumi
untuk membakar kue dan bolu. Volumenya sekitar 7.500 meter kubik setiap bulan, dipasok dari Perusahaan Gas Negara (
PGN
) wilayah Medan.

Kusno, pemilik usaha generasi kedua bilang, selain harganya terjangkau, gas bumi lebih praktis digunakan. Aman, pasokannya terjamin dan lebih bersih dibanding bahan bakar lain. “Menurut kami lebih hemat 50 persen. Lebih efisien karena gak perlu ganti-ganti tabung,” katanya, Rabu, 25 Juni 2025.

Wajir Seafood juga merasakan hal yang sama. Restoran yang terkenal dengan aneka hidangan lezat dan segar ini, sudah lima tahun menjadi pelanggan PGN. Robin, sang manager menuturkan, penggunaan gas bumi menghemat biaya energi sampai 30 persen. “Kami pakai gas bumi 7.000 meter kubik per bulan. Rasanya lebih aman, gas selalu tersedia dan layanan PGN siaga 24 jam,” ujarnya.

Sedangkan Susi, pemilik Toko Bika Ambon Nikmat ‘twins’ di Jalan Sei Kera, Kota Medan, mengaku sudah lama ingin beralih dari bahan bakar konvensional ke gas bumi demi mendukung efisiensi dan kebersihan dapur. Dia mendapat masukan dari sesama pengusaha kuliner yang sudah lebih dulu menggunakan gas bumi.

“Setelah melihat dapur mereka yang lebih bersih dan rapi, saya semakin yakin. Usaha saya berdiri sejak 2006. Sekarang sudah punya empat cabang, pusat produksi di sini. Sebelum pakai gas, biaya bahan bakar mencapai Rp 800.000 per hari untuk memproduksi sekitar 400 kotak bika ambon. Menggunakan gas bumi, tekanannya lebih stabil dan tidak perlu isi ulang. Ini penting untuk hasil yang sempurna. Api yang tiba-tiba mengecil bisa membuat kue menjadi bantet,” tutur Susi.

Ragam manfaat yang dirasakan langsung pelanggan membuat sektor UMKM dan komersial nyaman memakai sumber energi ramah lingkungan ini. PGN terus memperluas jaringan gas atau jargas di Kota Medan agar manfaatnya semakin banyak dinikmati masyarakat. Pemakaian gas bumi memberi nilai lebih bagi pelaku usaha dan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari dalam negeri.

Area Head PGN Medan Agus Kurniawan menjelaskan, Bika Ambon Nikmat ‘twins’ termasuk pelanggan komersial kategori Bronze 1, estimasi pemakaian rata-rata 4.000 meter kubik per bulan. Sampai pertengahan 2025, pihaknya telah menyalurkan 17 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD) untuk pelanggan komersial dan industri.

Saat ini, PGN Area Medan melayani 182 pelanggan komersial dan industri, termasuk di wilayah Kabupaten Deliserdang. Terus berkomitmen menyediakan energi bersih dan mendukung agenda pemerintah dalam transisi energi menuju target

net zero emission

pada 2060.

“Penambahan pelanggan mendukung peningkatan volume pemanfaatan gas bumi. Kami ingin gas bumi menjadi solusi energi bersih yang menjangkau lebih banyak sektor, termasuk UMKM, demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Juga komitmen meningkatkan layanan supaya pelanggan merasa aman dan nyaman selama memakai gas bumi,” kata Agus.

Dulu, sewaktu meresmikan jargas sepanjang 120.738 meter yang menjalar sambung-menyambung ke 5.560 rumah di Desa Tanjungmorawa, Deliserdang, mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar bilang, pemanfaatan gas bumi lebih efisien dan aman.

“Ini bukan elpiji, gasnya beda. Mengalir tanpa batas, lebih hemat sekitar 30 sampai 40 persen. Ini gas metan, semakin banyak kita memasang jargas maka impor elpiji semakin turun. Elpiji tiga kilogram tetap tersedia, namun pengguna jargas tidak perlu lagi membeli. Paling tidak, kalau rata-rata tiap rumah mengurangi tiga tabung. Tiga tabung kali 5.000, jadi 15.000 tabung elpiji berkurang tiap bulan,” kata Arcandra.

Rata-rata untuk pemakaian normal, lanjutnya, gas bumi lebih hemat sekitar Rp 80.000 sampai Rp 90.000 per bulan. Kalau gas melon dihargai Rp 17.000 – Rp 20.000 per tabung, maka bisa menghemat empat tabung tiap bulan.

Rahmawati, warga Gang BO 7 Dusun 1, Desa Tanjungmorawa mengaku, api gas biru, bersih, dan mudah dinyalakan. Dia lebih nyaman, tidak susah mencari-cari gas lagi ke warung. Biasanya dalam sebulan, dia menghabiskan tiga tabung. “Sekarang gak takut kehabisan, gak susah ke warung angkat-angkat tabung,” katanya.

GM Sales and Operation Region 1 PGN, Andi Sangga menambahkan, jargas di Sumut sebanyak 46.000 pengguna, rencananya bertambah 30.000 lagi di tahun ini. Distribusi berjalan sesuai prosedur dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp17.000. “Masyarakat menyambut baik penggunaan jargas karena lebih irit, aman dan tidak perlu khawatir kehabisan gas saat memasak,” kata Andi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *