Sejarah dan Keistimewaan Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tidak hanya dikenal dengan Sop Ayam Pak Min. Masih ada lagi kuliner khas yang patut dicoba, yaitu Ayam Panggang Mbah Dinem. Tempat makan ini telah menjadi destinasi favorit bagi warga setempat maupun para pengunjung yang ingin mencicipi hidangan legendaris.
Proses Memasak Tradisional yang Menghasilkan Rasa Unik
Ayam Panggang Mbah Dinem memiliki rasa yang khas karena menggunakan teknik memasak tradisional. Daging ayam dipanggang menggunakan kayu bakar, sehingga menghasilkan aroma asap yang khas dan sulit ditiru oleh metode modern. Bumbu yang digunakan juga terdiri dari campuran rempah alami seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, jahe, dan gula jawa. Semua bahan tersebut dihaluskan dan dicampur dengan santan kelapa segar, menciptakan bumbu yang pekat dan harum.
Sebelum dipanggang, ayam dilumuri bumbu secara menyeluruh dan didiamkan selama beberapa jam atau bahkan semalaman. Hal ini memastikan bahwa setiap serat daging menyerap cita rasa rempah secara merata. Proses pemanggangan dilakukan di atas gerabah yang dipanaskan dengan arang, memberikan tekstur yang empuk dan juicy di dalam.
Menu yang Lengkap dan Nikmat
Setiap porsi ayam panggang disajikan lengkap dengan nasi pulen dan sambal pedas khas Jawa. Sambal ini dibuat dari cabai rawit, bawang putih, garam, dan disiram minyak panas, menciptakan kombinasi rasa pedas, gurih, dan rempah yang sangat menggugah selera. Lalapan segar seperti kemangi, timun, dan kol juga turut melengkapi hidangan, memberikan kesegaran yang seimbang dengan rasa kuat dari ayam panggang.
Lokasi dan Jam Operasional
Rumah makan Ayam Panggang Mbah Dinem berada di Jl. Andalas No.21A, Sipacar, Semangkak, Klaten Tengah. Tempat ini buka setiap hari, mulai dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB untuk hari Minggu hingga Kamis, sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu, tempat ini buka hingga pukul 00.00 WIB.
Sejarah Awal yang Menarik
Kisah Ayam Panggang Mbah Dinem dimulai pada tahun 1950-an ketika seorang perempuan desa bernama Mbah Dinem memulai usaha kuliner dari dapur rumahnya. Awalnya, ia menjajakan ayam panggang di pasar tradisional dengan resep turun-temurun yang ia modifikasi agar lebih khas dan kaya rasa. Dengan bumbu rempah yang diracik secara tradisional dan teknik memasak yang masih menggunakan gerabah dan arang, ayam panggang buatannya segera mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Dalam waktu singkat, Ayam Panggang Mbah Dinem menjadi kuliner legendaris yang dikenal luas, baik oleh warga Klaten maupun para pelancong yang menjadikan hidangan ini sebagai oleh-oleh wajib dari Klaten.
Pemilihan Bahan Berkualitas
Mbah Dinem selalu menggunakan ayam kampung segar dari peternak lokal. Tekstur yang kenyal dan rasa yang lebih gurih membuat ayam kampung menjadi bahan utama yang tak tergantikan. Penggunaan bahan-bahan segar dan proses pengolahan yang teliti membuat setiap hidangan Ayam Panggang Mbah Dinem begitu istimewa.
Akses yang Lebih Mudah
Selain bisa dinikmati langsung di lokasi produksi di desa asal Mbah Dinem, hidangan ini juga tersedia di pusat oleh-oleh khas Klaten. Kini, penggemar kuliner dapat memesan Ayam Panggang Mbah Dinem melalui berbagai platform online, sehingga lebih mudah dijangkau oleh penikmat kuliner di luar daerah.



