Menu Khas Nusantara untuk Jamaah Haji 2025 di Tanah Suci: Dari Nasi Kuning hingga Sambal Terasi

Posted on


, MEKAH

– Para jemaah haji dari Indonesia akan merasakan hidangan khas Nusantara saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) menjamin bahwa hidangan istimewa dari Indonesia akan hadir.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah untuk Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (PPIHU) Arab Saudi, Ali Machzumi, melakukan pengecekan langsung ke salah satu perusahaan atau kemitraan yang menyediakan layanan konsumen saat jemaah berada di Mekah.

PT Perusahaan Maju Taghadiah (Tadco) bertanggung jawab atas penyediaan makanan untuk 3.500 jemaah haji asal Indonesia yang berada di Mekah.

Tadco Catering telah menunjuk Chef asal Indonesia yang lahir di Jambi, yaitu Azhari, untuk menghidangkan masakan tradisional Nusantara.

Paket Masakan Nusantara dibuat agar tetap memelihara energi para jemaah saat melaksanakan ibadah. Setiap sajian diatur sedemikian rupa sesuai dengan preferensi serta keperluan gizi jemaah dari Indonesia.

Hidangan-hidangan seperti nasi kuning, sambal goreng, rendang, ayam goreng, sayur asam, sambal tumis, sampai dengan nasi goreng akan dipresentasikan.

Penyedap rasa khusus Indonesia turut tersedia. Bahan rempah-rempah tersebut diproduksi oleh BPKH Limited.

BPKH Limited merupakan sebuah perusahaan anak yang secara penuh dikuasai oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dari Republik Indonesia.

Berdiri tanggal 16 Maret 2023 di Arab Saudi, BPKH Limited memiliki tujuan untuk memperkuat ekosistem haji dan umrah dengan melakukan investasi langsung guna optimalisasi manajemen dana haji sekaligus menambah nilai dalam pelayanan kepada para jemaah.

Ciri khas cita rasa Nusantara memiliki standarisasi tersendiri. Para chef dari delapan perusahaan yang dipilih untuk layanan konsumen jemaah telah menetapkan presentasi makanan secara seragam agar jemaah haji asal Indonesia merasakannya seolah-olah sedang berada di tanah air,” ungkap Chef Azhari ketika menjelaskan prosedur produksinya kepada Kepala Dinas Mekkah.

PPIH menjamin bahwa bahan mentah yang dipakai adalah halal serta berkulitas premium.

Di samping itu, sambal terasi serta kerupuk pun tersedia untuk memperkaya rasa hidangan tersebut. Untuk para jemaah yang gemar masakan pedas, hal ini pastinya menjadi berita menggembirakan.

Pengunjung pun akan merasakan ragam sayuran, buah-buahan, serta kuliner dengan kuah. Hal ini sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan gizi dan cairan menghadapi cuaca yang panas.

Pilihan sarapannya pun akan menyesuaikan dengan kebiasaan makan di Indonesia. Anda bisa memilih bubur ayam, mie goreng, atau lontong sayur.

Tiap hidangan dibungkus dengan cara bersih dan disajikan dalam porsi memadai. PPIH menjamin bahwa Standar Kebersihan dipertahankan di semua dapur umat beragama tersebut.

Pengadaan makanan ini mendapat dukungan dari beberapa dapur besar yang berlokasi di Mekah dan Madinah. Staf haji bertanggung jawab untuk menjamin bahwa semua sajian tiba sesuai dengan jadwal kepada para jemaah.

Dengan hidangan istimewa dari Nusantara, diupayakan agar para tamu masih bertenaga sepanjang masa ibadah haji. Harapan PPIH adalah bahwa masakan ini dapat memperkuat motivasi beribadah mereka.

127 Kali Makan

Setiap calon jemaah haji asal Indonesia bakal mendapat kesempatan untuk makan sebanyak 127 kali ketika bertapa di tanah suci Arab Saudi. Rincian jumlah tersebut mencakup 84 kali makan di kota Mekkah, 27 kali makan di Kota Madinah, serta 16 kali makan yang diterima sementara mereka mengunjungi lokasi Armuzna (yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Ditambah lagi dengan satu porsi camilan berisi banyak hidangan lezat.

Kepala Daker Mekah, Ali Machzumi mengatakan bahwa jenis makanan juga telah diteliti secara hati-hati.

“Terdapat campuran antara hidangan segar dan masak instan, khususnya selama masa sibuk seperti periode 7-15 Dzulhijjah,” katanya.

Pada tahap Armuzna, para peserta mendapatkan tiga kali makan setiap hari, maksimal 15 kali konsumsi saat berada di tenda-tenda ibadah. Makanan disajikan dengan memperhatikan kriteria nutrisi dan keselamatan yang tinggi, serta disesuaikan dengan selera orang-orang dari Indonesia.

Selagi berada di Madinah dan Mekkah, pelayanan makanan diselenggarakan dengan terstruktur oleh perusahaan catering yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Agama lewat badan usaha resmi milik Arab Saudi.

Dengan jumlah jemaah reguler sekitar 203.320 orang, Kemenag mengestimasikan bahwa penyebaran makanan akan melebihi 25 juta kotak. Ini adalah angka tertinggi dalam catatan pelaksanaan ibadah haji di Indonesia.

“Ini hanya satu dari 55 pemasok makanan yang ada di Mekah. Dapur tersebut menyediakan hidangan untuk sekitar 203 ribu jemaah haji,” ujar Ali Machzumi.(*)
صند

(Media Centre Haji/Tribun-Timur.com/Mansur AM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *