Sehari di Surabaya: Jelajah Wisata Ikonik dan Kuliner Legendaris

Posted on

Mengexplore Surabaya dalam 24 Jam

Surabaya, kota yang terletak di Jawa Timur, memiliki berbagai destinasi menarik yang bisa dinikmati dalam waktu singkat. Dengan suasana yang penuh energi dan kehidupan yang dinamis, kota ini menawarkan pengalaman wisata yang beragam, mulai dari sejarah hingga kuliner legendaris.

Menjelajahi Jejak Lokal di Pagi Hari

Pagi hari di Surabaya membawa semilir angin segar yang menghadirkan ketenangan. Perjalanan bisa dimulai dengan mengunjungi Pasar Atom, tempat di mana Anda dapat menemukan berbagai jajanan lokal seperti bubur Madura dan cakwe Peneleh yang terkenal dengan rasanya yang unik.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke kawasan Surabaya Kota Lama, yang menjadi tempat sejarah dan kehidupan lokal yang hidup. Di sini, bangunan-bangunan kolonial dan gang-gang sempit menyimpan cerita masa lampau yang menarik. Suasana vintage juga bisa dinikmati di beberapa kafe sekitar.

Di kawasan Surabaya Lama, traveler juga bisa menjelajahi Jalan Gula dan Jalan Karet yang dikenal sebagai jejak perdagangan masa lalu. Banyak spot fotografi yang menarik dengan arsitektur art deco dan kehidupan warga yang ramah. Selain itu, Museum Sepuluh November yang berada dekat dengan Monumen Tugu Pahlawan menjadi destinasi edukatif yang cocok untuk foto-foto bernuansa historis.

Siang Menyatu dengan Urban Culture

Makan siang di Surabaya tidak lengkap tanpa mencoba rawon setan yang tersedia di Jalan Embong Malang. Setelah makan siang, traveler bisa melanjutkan perjalanan ke Alun-Alun Kota Surabaya untuk melihat pameran seni atau mengunjungi Museum Pendidikan yang menyimpan benda-benda pendidikan dari masa ke masa. Masuk ke museum ini gratis dan banyak spot yang cocok untuk foto.

Perjalanan siang hari juga bisa dilakukan ke Monumen Kapal Selam yang menyimpan kapal sungguhan dari era Perang Dunia II. Tur di dalamnya memberikan nuansa militer dan edukasi. Alternatif lain adalah mengunjungi Kebun Binatang Surabaya dan berfoto di depan Patung Sura dan Baya, ikon kota yang selalu menarik perhatian.

Kuliner Malam di Tengah Hiruk Pikuk Kota

Malam hari di Surabaya tak lengkap tanpa mencicipi kuliner kaki lima. Lontong balap dan tahu tek adalah dua makanan legendaris yang bisa ditemukan di area Darmo atau Keputran. Setelah makan malam, traveler bisa kembali ke tengah kota dan mampir ke Tunjungan Plaza, pusat belanja yang tidak pernah tidur.

Tidak jauh dari Tunjungan Plaza, traveler bisa berkunjung ke Jalan Tunjungan, yang kini menjadi destinasi wisata heritage yang ramah pejalan kaki. Di sini, banyak kafe instagramable dan buka hingga tengah malam. Selain itu, aneka kuliner UMKM juga mudah ditemukan di Jalan Tunjungan.

Alternatif lain untuk malam hari adalah jalan-jalan di Jalan Walikota Mustajab, kawasan yang ramai dengan street performance dan live music lokal. Cocok untuk menikmati malam ala Surabaya.

Surabaya di Ujung Fajar

Saat jam menunjukkan pukul 00.00 WIB, saatnya melepas lelah di hotel butik seperti Kampi Hotel Tunjungan, Hotel Majapahit maupun Varna Hotel yang menawarkan atmosfer unik dan historis. Letak hotel-hotel tersebut berada di tengah kota dan tidak jauh dari destinasi sebelumnya.

Saat fajar mulai kembali, traveler dapat mengarah ke kawasan Kenjeran Lama untuk melihat nelayan mulai beraktivitas di tepi pantai. Menikmati sunrise di Kenjeran adalah pengalaman spiritual dan fotografis yang tak terlupakan. Warna langit yang berubah seiring waktu begitu memesona.

Sarapan kedua bisa dilakukan di warung soto ayam Ambengan, salah satu soto legendaris Surabaya yang digemari lintas generasi. Setelah sarapan, pilihan cerdas adalah kembali ke pusat kota dan mampir ke pasar bunga Bratang untuk melihat keindahan flora khas Jawa Timur.

Masuki jam 09.00 pagi hari kedua, perjalanan menuju Universitas Airlangga bisa dilakukan untuk sekilas melihat kampus tertua di Surabaya dan suasana akademisnya. Langkah terakhir menuju Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy di Dharmahusada, di mana traveler bisa membeli kerupuk, sambal, dan jajanan khas Surabaya untuk dibawa pulang.

Dengan belanja selesai, itinerary 24 jam di Surabaya mencapai titik akhir. Kota ini tak pernah kehabisan energi, bahkan dalam sehari penuh. Perjalanan singkat ini menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota yang hidup, bercerita, dan siap dijelajahi tanpa henti. Setiap sudut menghadirkan potensi narasi baru, dari sejarah yang kokoh hingga kehidupan malam yang modern dan semarak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *