Warga Sumba Antusias Sambut Tour de Entete 2025, Persaingan Sengit

Posted on

Kemeriahan Tour De Entete 2025 di Sumba Timur

Penggemar olahraga sepeda dan masyarakat Sumba Timur khususnya menyambut antusias perhelatan Tour De Entete 2025. Acara yang digelar di Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat untuk menunjukkan kekayaan budaya serta keindahan alam pulau ini.

Etape kelima dari Tour De Entete 2025 berlangsung dengan jarak tempuh mencapai 176,7 kilometer. Rute dimulai dari Waingapu menuju Tambolaka. Sejak awal, suasana di titik start di depan Kantor Bupati Sumba Timur terasa sangat meriah. Para pembalap yang jumlahnya mencapai 71 orang diberi hiburan tarian tradisional Panampang Mbaru dan Ningguharama. Tarian ini diiringi oleh tetabuhan serta yel-yel Kayaka dan Kalaka. Yel yang diteriakkan oleh laki-laki (Kayaka) dan perempuan (Kalaka) mengisi udara dengan suara melengking tinggi.

Titik start sesungguhnya dimulai sejauh 1,6 kilometer dari kantor bupati. Pembalap langsung memacu kendaraan mereka pada tiga kilometer pertama. Setelah itu, lima pembalap melakukan breakaway dan meninggalkan rombongan besar. Mereka berhasil menjauh sejauh 40 detik dari peloton utama. Dua pembalap lain kemudian menyusul, sehingga total tujuh pembalap terus berpacu sambil memperlebar jarak dengan peloton.

Di dalam kelompok tersebut termasuk Kenny Cornelis, pemegang jersey kuning dari tim Universe, dan Louis Buffin, pemegang jersey hijau dari tim Kronospeed. Sekitar 13 kilometer dari titik start, peloton terpecah setelah tujuh pembalap memisahkan diri. Kelompok pengejar terdiri dari sepuluh pembalap, sedangkan peloton utama berjumlah sekitar 25 pembalap. Lima pembalap lainnya tercecer di belakang.

Selama perjalanan, sambutan warga sangat hangat dan meriah. Warga dari berbagai kalangan seperti pegawai negeri, siswa sekolah, para ibu, dan bapak-bapak tua berdiri di pinggir jalan. Saat rombongan pembalap melintas, mereka memberikan semangat dengan melambaikan tangan, bendera, atau apapun yang bisa digunakan.

Suasana semakin hangat saat rombongan masuk kota Waikabubak di Kabupaten Sumba Tengah. Warga benar-benar tumpah ruah di tepi jalan. Di daerah Waibakul, empat pembalap terdepan berhasil meninggalkan peloton dengan jarak hingga 8,3 menit. Keempat pembalap ini tidak terkejar sampai kilometer ke-46. Pada posisi pengejar, jarak dengan pemimpin hanya selisih 45 detik. Posisi ini bertahan hingga akhir etape di Tambolaka pukul 13.40 Wita.

Pembalap asal Aljazair, Youcef Raguigui dari tim Madar Pro Cycling, berhasil menyentuh garis finis pertama dengan catatan waktu 4 jam 14 menit 31 detik. Ia diikuti dua pembalap Indonesia, Reza Maulana dari NC Pro Cycling dan Muhammad Abdurrohman dari Jakarta Pro Cycling, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.

Dalam klasifikasi umum sementara, Kenny Cornelis Ernst dari tim Universe mempertahankan posisi sebagai pemegang Komodo Yellow Jersey, yaitu pembalap individu tercepat. Sementara itu, Lois Buffin dari tim Kronospeed masih memegang jersey point terbanyak. Raja tanjakan tetap dipertahankan oleh Muhammad Herlangga dari Nusantara BYC, sementara Muhammad Raihan Maulidan dari Pontianak Wijaya Racing menduduki posisi pembalap Indonesia terbaik. Muhammad Syelhan Nurtrahmat dari Garuda Development juga berhasil menjadi pembalap muda terbaik.

Gubernur NTT Melki Laka Lena bersama Bupati Sumba Barat Daya Ratu Wulla menyambut para pembalap di lapangan Galatama. Melki menyatakan komitmennya untuk menjadikan Tour De Entete sebagai agenda tahunan guna mempromosikan pariwisata dan meningkatkan perekonomian rakyat di NTT.

“Tour De Entete bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga cara mempromosikan pariwisata Sumba ke mata dunia. Sumba semakin dikenal luas sebagai pulau indah dan eksotis. Tour De Entete membuktikan keindahan alam Sumba sekaligus menghadirkan perputaran ekonomi lokal bagi masyarakat,” ujarnya.

Bupati Sumba Barat Daya Ratu Wulla juga menyampaikan bahwa wilayahnya mengandalkan pariwisata sebagai sumber penopang perekonomian. Ia siap mengembangkan Tour De Entete sebagai sarana promosi pariwisata yang efektif.

“Sebagai langkah awal, mungkin sekarang belum langsung terlihat dampaknya. Kami yakin bila dikembangkan lebih baik, ke depannya event yang diikuti para pembalap internasional ini dapat mempromosikan pariwisata Sumba Timur ke kancah dunia,” tuturnya.

Etape keenam akan berlangsung kembali ke Waingapu dengan jumlah peserta sebanyak 56 pembalap. Jumlah peserta menurun karena berbagai alasan seperti kerusakan sepeda, cedera, atau tidak mampu menyelesaikan lomba hingga finish.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *