,
Jakarta
–
Penerbangan
Jarak yang jauh umumnya memerlukan waktu antara enam sampai dua belas jam. Beberapa tantangan meliputi rasa tidak nyaman, kebosanan, kelelahan, dan masalah kesehatan. Terutama jika ada kesalahan dalam mengonsumsi makanan sebelum take off.
Jessie Chambers, seorang ahli perjalanan berpengalaman dari Global Work and Travel, menegaskan bahwa penerbangan bisa mempengaruhi kondisi fisik sesehingga termasuk sistem pencernaannya. Penurunan tekanan pada kokpit pesawat dapat membuat gas dalam saluran cerna melebar dan hal ini seringkali mengakibatkan rasa kembung serta ketidaknyamanan yang ekstrem hingga timbul sensasi mual.
Oleh karena itu, ia berhati-hati dalam memutuskan
makanan
Berikut ini Jessie mengusulkan beberapa jenis makanan yang sebaiknya dijauhi menjelang penerbangan.
1. Campuran kacang-kacangan dengan sayuran hasil persilangan
Walau merupakan sumber serat yang baik, Jessi tidak merekomendasikan konsumsi kacang panggang, kacang lentil, buncis, brokoli, kembang kol, serta kubis. Menurutnya, “Jenis makanan tersebut dikenal bisa memicu produksi gas dalam tubuh, dan hal ini dapat membuat perut menjadi kembung.” Seperti dikutip dari
Daily Mail
Jenis makanan itu mengalami fermentasi di dalam usus, yang bisa memicu gas dan perut buncit ketika Anda sedang terbang.
2. Makanan ringan berraskan dan camilan kering
Makanan camilan berbentuk gurih seperti keripik, daging yang diproses serta hidangan instan dengan kadar natrium tinggi bisa memperburuk kondisi kekurangan cairan dalam tubuh dan menimbulkan penumpukan air. Udara di dalam kokpit yang telah dikondisikan menjadi sangat kering, dan konsumsi jajanan manis tersebut dapat membuat seseorang merasa lemas dan bengkak,” ujarnya.
3. Air berkarbonasi dan minuman soda
Demikian pula dengan minuman ringan bertebuk. Menurut Jessis, busa yang ada pada minuman berkarbonasi bisa meningkatkan kecepatan timbulnya perasaan kenyang saat berada di ketinggian 30 ribu kaki.
4. Permen karet
Sebagian orang percaya bahwa mengunyah permen karet bisa membantu meredakan efek tekanan udara, namun Jessie sekali lagi menegaskan bahayanya yang mungkin memicu gas berlebih di dalam tubuh. Dia menjelaskan, “Mengunyah permen karet cenderung membuat kita menelan lebih banyak udara dan ini seringkali menjadi sumber tidak disadari dari masalah kembung.”
5. Makanan yang memiliki kadar FODMAP tinggi
FODMAP
merupakan
jenis makanan yang mengandung karbohidrat berantai pendek yang tak bisa ditelan dan diurai oleh sebagian besar manusia.
FODMAP meliputi oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol yang bisa difermentasi.
Jessie menentukan tiga jenis pilihan FODMAP berlevel tinggi yang harus dijauhi, yakni apel, pear, serta buah-buahan dengan biji di bagian tengah seperti peach dan nectarine.
Tipe makanan itu memiliki kandungan gula alkohol serta serat yang bisa memicu masalah pada sistem pencernaan. Dia menyarankan untuk memilih opsi berbasis FODMAP dengan kadar rendah contohnya adalah pisang ataupun buah jeruk bila ingin mencari sesuatu yang fresh.
6. Alkohol
Beberapa orang tergoda untuk minum alkohol saat melakukan perjalanan udara jarak jauh. Namun, ini bukanlah sebuah ide yang bagus.”Satu cangkir pun bisa menyebabkan rasa pusing dan bengkak, apalagi jika berada di pesawat selama waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Jessie memberikan saran tentang beberapa hidangan yang dapat dipilih sebelum terbang. Dia menyebutkan bisa mencoba ayam bakar bersama quinoa dan sayur panggang, atau memilih salad ringan ditambah roti gandum dan pisang sebagai alternatif. Akhirnya, ia pun menggarisbawahi kebiasaan krusial lainnya. “Pastinya jangan lupa banyak minum air putih baik sebelum maupun ketika sedang dalam perjalanan udara serta sempatkan berjalan-jalan di koridor pesawat jika kondisi memungkinkan agar aliran darah lancar,” tuturnya.